Jumat, 15 Juni 2012

SERBA-SERBI HAJI


SERBA-SERBI HAJI 

MENU JAMAAH DILENGKAPI BUAH, TEH DAN KOPI
 
Madinah (MCH)--Berada di negeri orang, makanan biasanya akan menjadi persoalan. Tapi jamaah haji Indonesia sepertinya tidak akan terlalu merindukan makanan khas tanah air. Menu katering untuk jamaah wajib bercitarasa negeri kita.
Perusahaan katering untuk jamaah haji di Madinah dipastikan telah memenuhi kriteria yang diminta pemerintah Indonesia. Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Subakin Abdul Muthalib mensyaratkan katering untuk jamaah harus bersih, tidak basi dan didistribusikan dengan baik.
Selain itu menu untuk jamaah juga harus memenuhi selera orang Indonesia dan variatif agar tidak membosankan.
"Kita akan selalu rewel pada perusahaan katering. Kita minta agar memenuhi selera Indonesia. Dari hasil peninjauan tadi soal rasa sudah terpenuhi," kata Subakin usai meninjau perusahaan katering Al Mazroi, Rabu (13/10/2010).
Koki di Al Mazroi catering semuanya adalah orang Indonesia. Sementara pekerja dari Burma yang melakukan pekerjaan memotong-motong bahan masakan dan melakukan packing makanan.
Saat ditinjau, Al Mazroi telah menyiapkan menu makan siang yang berupa nasi, sayuran oseng buncis dan wortel, ikan balado, dan lalapan. Menu juga dilengkapi buah-buahan berupa apel atau jeruk dan air mineral.
"Kami juga memberikan teh, kopi, susu dan gula untuk persediaan selama 9 hari di Madinah," jelas salah seorang pekerja katering sambil menunjukkan kemasan teh, kopi, gula dan susu tersebut.
Subakin meninjau peralatan dan perlengkapan masak yang berupa alat pemanas, pengepakan makanan dan penyimpanan bahan makanan.
"Setelah melihat gudang, beras masih cukup untuk 15 hari ke depan. Jadi tidak perlu khawatir stok katering akan kekurangan," tegas Subakin.
Juru masak katering juga telah memenuhi standar pemerintahan Arab Saudi. Kebersihan makanan dan tempat memasaknya juga sudah memenuhi syarat.
"Jangan sampai ada makanan yang busuk. Kalau sampai nanti ditemukan melanggar persyaratan ya kita ganti dengan katering lain," kata Subakin.
Untuk kebutuhan makanan jamaah haji di Madinah, pemerintah Indonesia menggandeng 10 perusahaan katering. Selain meninjau perusahaan katering Al Mazroi, Subakin juga meninjau perusahaan katering Al Hadaeri. Dua perusahaan katering ini berada di kawasan Jabal Uhud.
PENGETAHUAN TENTANG HAJI DAN UMROH
PENGERTIAN HAJI DAN UMROH
PENGERTIAN HAJI
Haji adalah salah satu rukun Islam yang lima. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan bagi kaum muslim yang mampu secara material, fisik, maupun keilmuan dengan berkunjung ke beberapa tempat di Arab Saudi dan melaksanakan beberapa kegiatan pada satu waktu yang telah ditentukan yaitu pada bulan Dzulhijjah.
Secara estimologi (bahasa), Haji berarti niat (Al Qasdu), sedangkan menurut syara’ berarti Niat menuju Baitul Haram dengan amal-amal yang khusus.Temat-tempat tertentu yang dimaksud dalam definisi diatas adalah selain Ka’bah dan Mas’a (tempat sa’i), juga Padang Arafah (tempat wukuf), Muzdalifah (tempat mabit), dan Mina (tempat melontar jumroh).
Sedangkan yang dimaksud dengan waktu tertentu adalah bulan-bulan haji yaitu dimulai dari Syawal sampai sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Amalan ibadah tertentu ialah thawaf, sa’i, wukuf, mazbit di Muzdalifah, melontar jumroh, dan mabit di Mina.
PENGERTIAN UMROH
Umrah adalah berkunjung ke Ka’bah untuk melakukan serangkaian ibadah dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan. Umroh disunahkan bagi muslim yang mampu.

Umroh dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada hari Arafah yaitu tgl 10 Zulhijah dan hari-hari Tasyrik yaitu tgl 11,12,13 Zulhijah. Melaksanakan Umroh pada bulan Ramadhan sama nilainya dengan melakukan Ibadah Haji (Hadits Muslim)

JENIS-JENIS HAJI
HAJI IFRAD, ARTINYA MENGENDIRI
Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad jika sesorang melaksanakan ibadah haji dan umroh dilaksanakan secara sendiri-sendiri, dengan mendahulukan ibadah haji. Artinya, ketika calon jamaah haji mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, hanya berniat melaksanakan ibadah haji. Jika ibadah hajinya sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan ibadah umroh.
HAJI TAMATTU', ARTINYA BERSENANG-SENANG
Pelaksanaan ibadah haji disebut Tamattu’ jika seseorang melaksanakan ibadah umroh dan Haji di bulan haji yang sama dengan mendahulukan ibadah Umroh. Artinya, ketika seseorang mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, hanya berniat melaksanakan ibadah Umroh. Jika ibadah Umrohnya sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan ibadah Haji.
Tamattu’ dapat juga berarti melaksanakan ibadah Umroh dan Haji didalam bulan-bulan serta didalam tahun yang sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal.
HAJI QIRAN, ARTINYA MENGGABUNGKAN
Pelaksanaan ibadah Haji disebut Qiran jika seseorang melaksanakan ibadah Haji dan Umroh disatukan atau menyekaliguskan berihram untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Haji Qiran dilakukan dengan tetap berpakaian ihram sejak miqat makani dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai, meskipun mungkin akan memakan waktu lama.

RUKUN DAN WAJIB HAJI
RUKUN HAJI :
1.     Ihram
2.     Thawaf Ziyarah (disebut juga dengan Thawaf Ifadhah)
3.     Sa’ie
4.     Wuquf di padang Arafah
Apabila salah satu rukun haji di atas tidak dilaksanakan maka hajinya batal. Sedangkan Abu Hanifah berpendapat bahwa rukun haji hanya ada 2 yaitu: Wuquf dan Thawaf. Ihram dan Sa’I tidak dimasukkan ke dalam rukun karena menurut beliau, ihram adalah syarat sah haji dan sa’I adalah yang wajib dilakukan dalam haji (wajib haji). Sementara Imam syafi’ie berpendapat bahwa rukun haji ada 6 yaitu: Ihram, Thawaf, Sa’ie, Wuquf, Mencukur rambut, dan Tertib berurutan).(Kitabul Fiqh Ala Madzhabil Arba’ah 1/578).

WAJIB HAJI
1.     Iharam dimulai dari miqat yang telah ditentukan
2.     Wuquf di Arafah sampai matahari tenggelam
3.     Mabit di Mina
4.     Mabit di Muzdalifah hingga lewat setengah malam
5.     Melempar jumrah
6.     Mencukur rambut
7.     Tawaf Wada’

SYARAT-SYARAT WAJIB HAJI
1.     Islam
2.     Berakal
3.     Baligh
4.     Mampu

MEWAKILKAN SESEORANG UNTUK BERHAJI
Tidak boleh bagi seseorang berhaji untuk orang lain kecuali setelah ia berhaji untuk dirinya sendiri. Rasulullah bersabda: Berhajilah untuk dirimu sendiri, kemudian engkau berhaji untuknya.

HAJI BAGI ANAK-ANAK YANG BELUM BALIGH
Tidaklah wajib bagi anak-anak untuk berhaji kecuali ia telah baligh. Namun jika ia telah berhaji maka hajinya sah sebagaimana yang telah diriwayatkan Ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah r berjumpa dengan seorang berkendaraan dikawasan Ar-Rauha beliau bersabda: Siapakah kalian? Mereka menjawab: Kami orang-orang muslim, mereka balik bertanya: Siapa anda? Beliau menjawab: Saya Rasul Allah. Lalu ada seorang anak gadis yang masih kecil bertanya: Apakh ini yang disebut haji? Beliau menjawab: Ya dan bagimu pahala (HR. Ahmad, Muslim, Abu Daud, dan An Nasa dishahihkan oleh At Tirmidzi). 
RANGKAIAN KEGIATAN IBADAH HAJI DAN UMROH
RANGKAIAN KEGIATAN IBADAH HAJI
1.     Sebelum tanggal 8 Dzulhijjah, calon jamaah haji mulai berbondong untuk melaksanakan Tawaf Haji di Masjid Al Haram, Makkah.
2.     Calon jamaah haji memakai pakaian Ihram (dua lembar kain tanpa jahitan sebagai pakaian haji), sesuai miqatnya, kemudian berniat haji, dan membaca bacaan Talbiyah, yaitu mengucapkan Labbaikallahumma labbaik labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika laka..
3.     Tanggal 9 Dzulhijjah, pagi harinya semua calon jamaah haji menuju ke padang Arafah untuk menjalankan ibadah wukuf. Kemudian jamaah melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang Arafah hingga Maghrib datang.
4.     Tanggal 9 Dzulhijjah malam, jamaah menuju ke Muzdalifah untuk mabbit (bermalam) dan mengambil batu untuk melontar jumroh secukupnya.
5.     Tanggal 9 Dzulhijjah tengah malam (setelah mabbit) jamaah meneruskan perjalanan ke Mina untuk melaksanakan ibadah melontar Jumroh
6.     Tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah melaksanakan ibadah melempar Jumroh sebanyak tujuh kali ke Jumroh Aqobah sebagai simbolisasi mengusir setan. Dilanjutkan dengan tahalul yaitu mencukur rambut atau sebagian rambut.
7.     Jika jamaah mengambil nafar awal maka dapat dilanjutkan perjalanan ke Masjidil Haram untuk Tawaf Haji (menyelesaikan Haji)
8.     Sedangkan jika mengambil nafar akhir jamaah tetap tinggal di Mina dan dilanjutkan dengan melontar jumroh sambungan (Ula dan Wustha).
9.     Tanggal 11 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
10.                        Tanggal 12 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
11.                        Jamaah haji kembali ke Makkah untuk melaksanakan Thawaf Wada’ (Thawaf perpisahan) sebelum pulang ke negara masing-masing
RANGKAIAN KEGIATAN IBADAH UMROH
1.     Diawali dengan mandi besar (janabah) sebelum ihram untuk umrah.
2.     mengenakan pakaian ihram. Untuk lelaki 2 kain yang dijadikan sarung dan selendang, sedangkan untuk wanita memakai pakaian apa saja yang menutup aurat tanpa ada hiasannya dan tidak memakai cadar atau sarung tangan.
3.     Niat umrah dalam hati dan mengucapkan Labbaika ‘umrotan atau Labbaikallahumma bi’umrotin. Kemudian bertalbiyah dengan dikeraskan suaranya bagi laki-laki dan cukup dengan suara yang didengar orang yang ada di sampingnya bagi wanita, yaitu mengucapkan Labbaikallahumma labbaik labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika laka.
4.     Sesampai Masjidil Haram menuju ka’bah, lakukan thawaf sebanyak 7 kali putaran.3 putaran pertama jalan cepat dan sisanya jalan biasa. Thowaf diawali dan diakhiri di hajar aswad dan ka’bah dijadikan berada di sebelah kiri. Setiap putaran menuju hajar aswad sambil menyentuhnya dengan tangan kanan dan menciumnya jika mampu dan mengucapkan Bismillahi wallahu akbar. Jika tidak bisa menyentuh dan menciumya, maka cukup memberi isyarat dan berkata Allahu akbar.
5.     Shalat 2 raka’at di belakang maqam Ibrahim jika bisa atau di tempat lainnya di masjidil haram dengan membaca surat Al-Kafirun pada raka’at pertama dan Al-Ikhlas pada raka’at kedua.
6.     Selanjutnya Sa’i dengan naik ke bukit Shofa dan menghadap kiblat sambil mengangkat kedua tangan dan mengucapkan Innash shofa wal marwata min sya’aairillah. Abda’u bima bada’allahu bihi (Aku memulai dengan apa yang Allah memulainya). Kemudian bertakbir 3 kali tanpa memberi isyarat dan mengucapkan Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu. Lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai’in qodiir. Laa ilaha illallahu wahdahu anjaza wa’dahu wa shodaqo ‘abdahu wa hazamal ahzaaba wahdahu 3x. Kemudian berdoa sekehendaknya. Sa’i dilakukan sebanyak 7 kali dengan hitungan berangkat satu kali dan kembalinya dihitung satu kali, diawali di bukit Shofa dan diakhiri di bukit Marwah.
7.     Mencukur rambut kepala bagi lelaki dan memotongnya sebatas ujung jari bagi wanita.
8.     Ibadah Umroh selesai

PERSIAPAN IBADAH HAJI
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum menunaikan ibadah Haji
1.     Membersihkan diri dari dosa dan kesalahan baik langsung kepada Allah SWT. maupun kepada sesama manusia.
2.     Karena ibadah Haji adalah ibadah fisik, maka perlu mempersiapkan mental untuk mengikuti seluruh rangkaian ibadah haji yang memerlukan stamina tinggi, keikhlasan dan kepasrahan kepada Allah SWT.
3.     Mempersiapkan biaya, baik selama dalam perjalanan haji, maupun untuk nafkah keluarg yang ditinggalkan.
4.     Melaksanakan kewajiban-kewajiban yang berhubungan dengan harta kekayaan, seperti zakat, nadzar, hutang, infaq dan shadaqah.
5.     Melaksanakan janji yang pernah diucapkan.
6.     Menyelesaikan segala urusan yang berhubungan dengan keluarga yang akan ditinggalkan.7. Memohon do’a restu kepada kedua orang tua (jika masih hidup)
7.     Mempersiapkan ilmu dan pengetahuan agama, dan mengikuti kegiatan manasik haji.
8.     Mempersiapkan obat-obatan pribadi selama menjalankan ibadah haji.
9.     Mempersiapkan beberapa perlengkapan untuk keperluan selama perjalanan ibadah Haji:

PERLENGKAPAN PRIA
1.     Kain Ihram dua stel
2.     Baju sehari-hari secukupnya
3.     Ikat pinggang
4.     Keperluan mandi

PERLENGKAPAN WANITA
1.     Mukena minimal 2 buah
2.     Pakaian ihram (rok putih dan mukena atas putih) 2 set
3.     Pakaian sehari-hari secukupnya
4.     Kaos kaki secukupnya

PERLENGKAPAN UNTUK PRIA DAN WANITA

1.     Pakaian penghangat
2.     Selimut
3.     Sandal jepit
4.     Sepatu sandal atau sendal gunung
5.     Obat-obatan pribadi
6.     Gunting kecil utk Tahallul
7.     Payung
8.     Senter kecil (untuk penerangan saat mengambil batu di Musdalifah)
9.     Kantong kecil untuk menyimpan batu kerikil persiapan melempar jumroh
10.                        Kantong sandal untuk tempat sandal saat di Masjid
11.                        Pelembab atau cream, gunakan untuk tangan dan kaki
12.                        Biaya untuk dam, kurban dsb.

LOKASI UTAMA IBADAH HAJI DAN UMROH
MAKKAH AL-MUKARRAMAH
Di kota Makkah Al-Mukaromah inilah terdapat Masjidil Haram yang didalamnya terdapat Ka’bah yang merupakan kiblat ibadah umat Islam sedunia. Dalam rangkaian perjalanan ibadah haji, Makkah menjadi tempat pembuka dan penutup ibadah haji.

PADANG ARAFAH
Padang Arafah terdapat di sebelah timur Kota Makkah. Padang Arafah dikenal sebagai tempat pusatnya haji, sebagai tempat pelaksanaan ibadah wukuf yang merupakan rukun haji. Di Padang Arafah juga terdapat Jabal Rahmah tempat pertama kali pertemuan Nabi Adam dan Hawa. Di luar musim haji, daerah ini tidak dipakai.

KOTA MUZDALIFAH
Kota ini tidak jauh dari kota Mina dan Arafah Mota Muzdalifah merupakan tempat jamaah calon haji melakukan Mabit (bermalam) dan mengambil batu untuk melontar Jumroh di Kota Mina.

KOTA MINA
Kota Mina merupakan tempat berdirinya tugu (jumrah), yaitu tempat pelaksanaan melontarkan batu ke tugu (jumrah) sebagai simbolisasi tindakan nabi Ibrahim ketika mengusir setan. Disana terdapat tiga jumrah yaitu jumrah Aqabah, Jumrah Ula, dan Jumrah Wustha.

TIPS MENGHADAPI MUSIM DINGIN DI ARAB SAUDI

Persiapan yang harus dilakukan jemaah calon haji/jemaah untuk menghadapi musim dingin di Arab Saudi meliputi :
Di Tanah Air
1.     Melaksanakan pemeriksaan kesehatan di Puskemas / Dinkes Dati II setempat sehingga dapat diketahui status kesehatannya;
2.     Bagi jemaah calon haji yang sehat hendaknya membina dan memelihara kesehatannya;
3.     Bagi jemaah calon haji yang mempunyai penyakit (resiko tinggi) harus berobat ke dokter agar penyakit yang diderita terkontrol / lebih ringan;
4.     Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung nutrien (zat gizi) sesuai dengan status kesehatannya;
5.     Melakukan latihan kebugaran jasmani disesuaikan dengan status kesehatan masing-masing untuk peningkatan kualitas fisiknya;
6.     Mempersiapkan perlengkapan untuk dibawa ke Arab Saudi seperti jeket/pakaian hangat, kain ihram (bagi pria) yang terbaik, selimut, krem pelembab kulit dll;
7.     Membawa obat-obatan yang biasa digunakan / diperlukan sesuai dengan kondisi / penyakit masing-masing.
 
TIPS MENCIUM HAJAR ASWAD :
1.     Ambil waktu yang kondisi sekitar ka'bah tidak terlalu padat
2.     Pastikan fisik kuat
3.     Jangan bawa barang berharga
4.     Pastikan cara berpakaian ihram benar dan kuat
5.     Jangan gunakan joki
6.     Tidak lama-lama
7.     Hindari menyakiti sesama jamaah

TIPS THAWAF DAN SA'I :
1.     Hafalkan do'a-do'a singkat, jangan disibukkan dengan catatan
2.     Berangkat dalam rombongan
3.     Makan sebelum berangkat
4.     Buat kelompok kecil
5.     Sepakati lokasi pertemuan
6.     Hindari waktu padat
7.     Pindah ke lantai dua dan tiga jika padat

TIPS NYAMAN BERIBADAH :
1.     Jangan tergantung pembimbing
2.     Mantapkan tata cara berhaji
3.     Hafalkan doa-doa
4.     Buat kelompok kecil

TIPS MASUK MASJID AGAR TIDAK TERSESAT :
1.     Datang ke masjid minimal setengah jam sebelum waktu shalat
2.     Ingat nomor atau nama pintu masuk, kenali seperlunya
3.     Bawa kantong kain untuk menyimpan alas kaki, payung dan sebagainya, dan bisa dibawa saat sholat.
4.     Sebelum masuk masjid buat janji di mana akan bertemu jika ingin pulang bersama.
5.     Jangan lupa juga janji pukul berapa bertemu.
6.     Tempat berkumpul bisa dipasangi bendera rombongan tinggi-tinggi agar mudah dilihat dari kejauhan.
7.     Membuat identitas unik rombongan, bisa dengan selempang, slayer, atau pita di jilbab.