SERBA-SERBI
HAJI
MENU JAMAAH DILENGKAPI BUAH, TEH DAN KOPI
Madinah (MCH)--Berada di negeri
orang, makanan biasanya akan menjadi persoalan. Tapi jamaah haji Indonesia
sepertinya tidak akan terlalu merindukan makanan khas tanah air. Menu katering
untuk jamaah wajib bercitarasa negeri kita.
Perusahaan katering untuk jamaah
haji di Madinah dipastikan telah memenuhi kriteria yang diminta pemerintah
Indonesia. Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Subakin Abdul Muthalib mensyaratkan
katering untuk jamaah harus bersih, tidak basi dan didistribusikan dengan baik.
Selain itu menu untuk jamaah juga
harus memenuhi selera orang Indonesia dan variatif agar tidak membosankan.
"Kita akan selalu rewel pada
perusahaan katering. Kita minta agar memenuhi selera Indonesia. Dari hasil
peninjauan tadi soal rasa sudah terpenuhi," kata Subakin usai meninjau
perusahaan katering Al Mazroi, Rabu (13/10/2010).
Koki di Al Mazroi catering semuanya
adalah orang Indonesia. Sementara pekerja dari Burma yang melakukan pekerjaan
memotong-motong bahan masakan dan melakukan packing makanan.
Saat ditinjau, Al Mazroi telah
menyiapkan menu makan siang yang berupa nasi, sayuran oseng buncis dan wortel,
ikan balado, dan lalapan. Menu juga dilengkapi buah-buahan berupa apel atau
jeruk dan air mineral.
"Kami juga memberikan teh,
kopi, susu dan gula untuk persediaan selama 9 hari di Madinah," jelas
salah seorang pekerja katering sambil menunjukkan kemasan teh, kopi, gula dan
susu tersebut.
Subakin meninjau peralatan dan
perlengkapan masak yang berupa alat pemanas, pengepakan makanan dan penyimpanan
bahan makanan.
"Setelah melihat gudang, beras
masih cukup untuk 15 hari ke depan. Jadi tidak perlu khawatir stok katering
akan kekurangan," tegas Subakin.
Juru masak katering juga telah
memenuhi standar pemerintahan Arab Saudi. Kebersihan makanan dan tempat
memasaknya juga sudah memenuhi syarat.
"Jangan sampai ada makanan yang
busuk. Kalau sampai nanti ditemukan melanggar persyaratan ya kita ganti dengan
katering lain," kata Subakin.
Untuk kebutuhan makanan jamaah haji
di Madinah, pemerintah Indonesia menggandeng 10 perusahaan katering. Selain
meninjau perusahaan katering Al Mazroi, Subakin juga meninjau perusahaan
katering Al Hadaeri. Dua perusahaan katering ini berada di kawasan Jabal Uhud.
PENGETAHUAN
TENTANG HAJI DAN UMROH
PENGERTIAN HAJI DAN UMROH
PENGERTIAN HAJI
Haji adalah salah satu rukun Islam
yang lima. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan bagi kaum muslim
yang mampu secara material, fisik, maupun keilmuan dengan berkunjung ke
beberapa tempat di Arab Saudi dan melaksanakan beberapa kegiatan pada satu
waktu yang telah ditentukan yaitu pada bulan Dzulhijjah.
Secara estimologi (bahasa), Haji
berarti niat (Al Qasdu), sedangkan menurut syara’ berarti Niat menuju Baitul
Haram dengan amal-amal yang khusus.Temat-tempat tertentu yang dimaksud dalam
definisi diatas adalah selain Ka’bah dan Mas’a (tempat sa’i), juga Padang
Arafah (tempat wukuf), Muzdalifah (tempat mabit), dan Mina (tempat melontar
jumroh).
Sedangkan yang dimaksud dengan waktu
tertentu adalah bulan-bulan haji yaitu dimulai dari Syawal sampai sepuluh hari
pertama bulan Dzulhijjah. Amalan ibadah tertentu ialah thawaf, sa’i, wukuf,
mazbit di Muzdalifah, melontar jumroh, dan mabit di Mina.
PENGERTIAN UMROH
Umrah adalah berkunjung ke Ka’bah untuk melakukan
serangkaian ibadah dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan. Umroh disunahkan
bagi muslim yang mampu.
Umroh dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada hari Arafah yaitu tgl 10 Zulhijah dan hari-hari Tasyrik yaitu tgl 11,12,13 Zulhijah. Melaksanakan Umroh pada bulan Ramadhan sama nilainya dengan melakukan Ibadah Haji (Hadits Muslim)
Umroh dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada hari Arafah yaitu tgl 10 Zulhijah dan hari-hari Tasyrik yaitu tgl 11,12,13 Zulhijah. Melaksanakan Umroh pada bulan Ramadhan sama nilainya dengan melakukan Ibadah Haji (Hadits Muslim)
JENIS-JENIS HAJI
Pelaksanaan ibadah haji disebut
ifrad jika sesorang melaksanakan ibadah haji dan umroh dilaksanakan secara
sendiri-sendiri, dengan mendahulukan ibadah haji. Artinya, ketika calon jamaah
haji mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, hanya berniat melaksanakan ibadah
haji. Jika ibadah hajinya sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram
kembali untuk melaksanakan ibadah umroh.
HAJI TAMATTU', ARTINYA
BERSENANG-SENANG
Pelaksanaan ibadah haji disebut
Tamattu’ jika seseorang melaksanakan ibadah umroh dan Haji di bulan haji yang
sama dengan mendahulukan ibadah Umroh. Artinya, ketika seseorang mengenakan
pakaian ihram di miqat-nya, hanya berniat melaksanakan ibadah Umroh. Jika
ibadah Umrohnya sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali
untuk melaksanakan ibadah Haji.
Tamattu’ dapat juga berarti
melaksanakan ibadah Umroh dan Haji didalam bulan-bulan serta didalam tahun yang
sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal.
HAJI QIRAN, ARTINYA MENGGABUNGKAN
Pelaksanaan ibadah Haji disebut Qiran jika seseorang
melaksanakan ibadah Haji dan Umroh disatukan atau menyekaliguskan berihram
untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Haji Qiran dilakukan dengan tetap
berpakaian ihram sejak miqat makani dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji
sampai selesai, meskipun mungkin akan memakan waktu lama.
RUKUN DAN WAJIB HAJI
1.
Ihram
2.
Thawaf Ziyarah (disebut juga dengan
Thawaf Ifadhah)
3.
Sa’ie
4.
Wuquf di padang Arafah
Apabila salah satu rukun haji di
atas tidak dilaksanakan maka hajinya batal. Sedangkan Abu Hanifah berpendapat
bahwa rukun haji hanya ada 2 yaitu: Wuquf dan Thawaf. Ihram dan Sa’I tidak
dimasukkan ke dalam rukun karena menurut beliau, ihram adalah syarat sah haji
dan sa’I adalah yang wajib dilakukan dalam haji (wajib haji). Sementara Imam
syafi’ie berpendapat bahwa rukun haji ada 6 yaitu: Ihram, Thawaf, Sa’ie, Wuquf,
Mencukur rambut, dan Tertib berurutan).(Kitabul Fiqh Ala Madzhabil Arba’ah
1/578).
WAJIB HAJI
1.
Iharam dimulai dari miqat yang telah
ditentukan
2.
Wuquf di Arafah sampai matahari
tenggelam
3.
Mabit di Mina
4.
Mabit di Muzdalifah hingga lewat
setengah malam
5.
Melempar jumrah
6.
Mencukur rambut
7.
Tawaf Wada’
SYARAT-SYARAT WAJIB HAJI
1.
Islam
2.
Berakal
3.
Baligh
4.
Mampu
Tidak boleh bagi seseorang berhaji
untuk orang lain kecuali setelah ia berhaji untuk dirinya sendiri. Rasulullah
bersabda: Berhajilah untuk dirimu sendiri, kemudian engkau berhaji untuknya.
HAJI BAGI ANAK-ANAK YANG BELUM
BALIGH
Tidaklah
wajib bagi anak-anak untuk berhaji kecuali ia telah baligh. Namun jika ia telah
berhaji maka hajinya sah sebagaimana yang telah diriwayatkan Ibnu Abbas ra
bahwa Rasulullah r berjumpa dengan seorang berkendaraan dikawasan Ar-Rauha
beliau bersabda: Siapakah kalian? Mereka menjawab: Kami orang-orang muslim,
mereka balik bertanya: Siapa anda? Beliau menjawab: Saya Rasul Allah. Lalu ada
seorang anak gadis yang masih kecil bertanya: Apakh ini yang disebut haji?
Beliau menjawab: Ya dan bagimu pahala (HR. Ahmad, Muslim, Abu Daud, dan An Nasa
dishahihkan oleh At Tirmidzi).
RANGKAIAN KEGIATAN IBADAH HAJI DAN
UMROH
1.
Sebelum tanggal 8 Dzulhijjah, calon
jamaah haji mulai berbondong untuk melaksanakan Tawaf Haji di Masjid Al Haram,
Makkah.
2.
Calon jamaah haji memakai pakaian
Ihram (dua lembar kain tanpa jahitan sebagai pakaian haji), sesuai miqatnya,
kemudian berniat haji, dan membaca bacaan Talbiyah, yaitu mengucapkan
Labbaikallahumma labbaik labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan
ni’mata laka wal mulk laa syarika laka..
3.
Tanggal 9 Dzulhijjah, pagi harinya
semua calon jamaah haji menuju ke padang Arafah untuk menjalankan ibadah wukuf.
Kemudian jamaah melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di
padang Arafah hingga Maghrib datang.
4.
Tanggal 9 Dzulhijjah malam, jamaah
menuju ke Muzdalifah untuk mabbit (bermalam) dan mengambil batu untuk melontar
jumroh secukupnya.
5.
Tanggal 9 Dzulhijjah tengah malam
(setelah mabbit) jamaah meneruskan perjalanan ke Mina untuk melaksanakan ibadah
melontar Jumroh
6.
Tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah
melaksanakan ibadah melempar Jumroh sebanyak tujuh kali ke Jumroh Aqobah
sebagai simbolisasi mengusir setan. Dilanjutkan dengan tahalul yaitu mencukur
rambut atau sebagian rambut.
7.
Jika jamaah mengambil nafar awal
maka dapat dilanjutkan perjalanan ke Masjidil Haram untuk Tawaf Haji
(menyelesaikan Haji)
8.
Sedangkan jika mengambil nafar akhir
jamaah tetap tinggal di Mina dan dilanjutkan dengan melontar jumroh sambungan
(Ula dan Wustha).
9.
Tanggal 11 Dzulhijjah, melempar
jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
10.
Tanggal 12 Dzulhijjah, melempar
jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
11.
Jamaah haji kembali ke Makkah untuk
melaksanakan Thawaf Wada’ (Thawaf perpisahan) sebelum pulang ke negara
masing-masing
1.
Diawali dengan mandi besar (janabah)
sebelum ihram untuk umrah.
2.
mengenakan pakaian ihram. Untuk
lelaki 2 kain yang dijadikan sarung dan selendang, sedangkan untuk wanita
memakai pakaian apa saja yang menutup aurat tanpa ada hiasannya dan tidak
memakai cadar atau sarung tangan.
3.
Niat umrah dalam hati dan
mengucapkan Labbaika ‘umrotan atau Labbaikallahumma bi’umrotin. Kemudian
bertalbiyah dengan dikeraskan suaranya bagi laki-laki dan cukup dengan suara
yang didengar orang yang ada di sampingnya bagi wanita, yaitu mengucapkan
Labbaikallahumma labbaik labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan
ni’mata laka wal mulk laa syarika laka.
4.
Sesampai Masjidil Haram menuju
ka’bah, lakukan thawaf sebanyak 7 kali putaran.3 putaran pertama jalan cepat
dan sisanya jalan biasa. Thowaf diawali dan diakhiri di hajar aswad dan ka’bah
dijadikan berada di sebelah kiri. Setiap putaran menuju hajar aswad sambil
menyentuhnya dengan tangan kanan dan menciumnya jika mampu dan mengucapkan
Bismillahi wallahu akbar. Jika tidak bisa menyentuh dan menciumya, maka cukup
memberi isyarat dan berkata Allahu akbar.
5.
Shalat 2 raka’at di belakang maqam
Ibrahim jika bisa atau di tempat lainnya di masjidil haram dengan membaca surat
Al-Kafirun pada raka’at pertama dan Al-Ikhlas pada raka’at kedua.
6.
Selanjutnya Sa’i dengan naik ke
bukit Shofa dan menghadap kiblat sambil mengangkat kedua tangan dan mengucapkan
Innash shofa wal marwata min sya’aairillah. Abda’u bima bada’allahu bihi (Aku
memulai dengan apa yang Allah memulainya). Kemudian bertakbir 3 kali tanpa
memberi isyarat dan mengucapkan Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu.
Lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai’in qodiir. Laa ilaha
illallahu wahdahu anjaza wa’dahu wa shodaqo ‘abdahu wa hazamal ahzaaba wahdahu
3x. Kemudian berdoa sekehendaknya. Sa’i dilakukan sebanyak 7 kali dengan
hitungan berangkat satu kali dan kembalinya dihitung satu kali, diawali di
bukit Shofa dan diakhiri di bukit Marwah.
7.
Mencukur rambut kepala bagi lelaki
dan memotongnya sebatas ujung jari bagi wanita.
8.
Ibadah Umroh selesai
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan
sebelum menunaikan ibadah Haji
1.
Membersihkan diri dari dosa dan
kesalahan baik langsung kepada Allah SWT. maupun kepada sesama manusia.
2.
Karena ibadah Haji adalah ibadah
fisik, maka perlu mempersiapkan mental untuk mengikuti seluruh rangkaian ibadah
haji yang memerlukan stamina tinggi, keikhlasan dan kepasrahan kepada Allah
SWT.
3.
Mempersiapkan biaya, baik selama
dalam perjalanan haji, maupun untuk nafkah keluarg yang ditinggalkan.
4.
Melaksanakan kewajiban-kewajiban
yang berhubungan dengan harta kekayaan, seperti zakat, nadzar, hutang, infaq
dan shadaqah.
5.
Melaksanakan janji yang pernah
diucapkan.
6.
Menyelesaikan segala urusan yang
berhubungan dengan keluarga yang akan ditinggalkan.7. Memohon do’a restu kepada
kedua orang tua (jika masih hidup)
7.
Mempersiapkan ilmu dan pengetahuan
agama, dan mengikuti kegiatan manasik haji.
8.
Mempersiapkan obat-obatan pribadi
selama menjalankan ibadah haji.
9.
Mempersiapkan beberapa perlengkapan
untuk keperluan selama perjalanan ibadah Haji:
PERLENGKAPAN PRIA
1.
Kain Ihram dua stel
2.
Baju sehari-hari secukupnya
3.
Ikat pinggang
4.
Keperluan mandi
PERLENGKAPAN WANITA
1.
Mukena minimal 2 buah
2.
Pakaian ihram (rok putih dan mukena
atas putih) 2 set
3.
Pakaian sehari-hari secukupnya
4.
Kaos kaki secukupnya
PERLENGKAPAN UNTUK PRIA DAN WANITA
1.
Pakaian penghangat
2.
Selimut
3.
Sandal jepit
4.
Sepatu sandal atau sendal gunung
5.
Obat-obatan pribadi
6.
Gunting kecil utk Tahallul
7.
Payung
8.
Senter kecil (untuk penerangan saat
mengambil batu di Musdalifah)
9.
Kantong kecil untuk menyimpan batu
kerikil persiapan melempar jumroh
10.
Kantong sandal untuk tempat sandal
saat di Masjid
11.
Pelembab atau cream, gunakan untuk
tangan dan kaki
12.
Biaya untuk dam, kurban dsb.
MAKKAH AL-MUKARRAMAH
Di kota Makkah Al-Mukaromah inilah
terdapat Masjidil Haram yang didalamnya terdapat Ka’bah yang merupakan kiblat
ibadah umat Islam sedunia. Dalam rangkaian perjalanan ibadah haji, Makkah
menjadi tempat pembuka dan penutup ibadah haji.
PADANG ARAFAH
Padang Arafah terdapat di sebelah
timur Kota Makkah. Padang Arafah dikenal sebagai tempat pusatnya haji, sebagai
tempat pelaksanaan ibadah wukuf yang merupakan rukun haji. Di Padang Arafah
juga terdapat Jabal Rahmah tempat pertama kali pertemuan Nabi Adam dan Hawa. Di
luar musim haji, daerah ini tidak dipakai.
KOTA MUZDALIFAH
Kota ini tidak jauh dari kota Mina
dan Arafah Mota Muzdalifah merupakan tempat jamaah calon haji melakukan Mabit
(bermalam) dan mengambil batu untuk melontar Jumroh di Kota Mina.
KOTA MINA
Kota Mina merupakan tempat
berdirinya tugu (jumrah), yaitu tempat pelaksanaan melontarkan batu ke tugu
(jumrah) sebagai simbolisasi tindakan nabi Ibrahim ketika mengusir setan.
Disana terdapat tiga jumrah yaitu jumrah Aqabah, Jumrah Ula, dan Jumrah Wustha.
TIPS MENGHADAPI MUSIM DINGIN DI ARAB SAUDI
TIPS MENGHADAPI MUSIM DINGIN DI ARAB SAUDI
Persiapan yang harus dilakukan jemaah calon haji/jemaah
untuk menghadapi musim dingin di Arab Saudi meliputi :
Di Tanah Air
1.
Melaksanakan pemeriksaan kesehatan di Puskemas / Dinkes
Dati II setempat sehingga dapat diketahui status kesehatannya;
2.
Bagi jemaah calon haji yang sehat hendaknya membina dan
memelihara kesehatannya;
3.
Bagi jemaah calon haji yang mempunyai penyakit (resiko
tinggi) harus berobat ke dokter agar penyakit yang diderita terkontrol / lebih
ringan;
4.
Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung nutrien (zat
gizi) sesuai dengan status kesehatannya;
5.
Melakukan latihan kebugaran jasmani disesuaikan dengan
status kesehatan masing-masing untuk peningkatan kualitas fisiknya;
6.
Mempersiapkan perlengkapan untuk dibawa ke Arab Saudi
seperti jeket/pakaian hangat, kain ihram (bagi pria) yang terbaik, selimut,
krem pelembab kulit dll;
7.
Membawa obat-obatan yang biasa digunakan / diperlukan
sesuai dengan kondisi / penyakit masing-masing.
TIPS MENCIUM HAJAR ASWAD :
1.
Ambil waktu yang kondisi sekitar ka'bah tidak terlalu
padat
2.
Pastikan fisik kuat
3.
Jangan bawa barang berharga
4.
Pastikan cara berpakaian ihram benar dan kuat
5.
Jangan gunakan joki
6.
Tidak lama-lama
7.
Hindari menyakiti sesama jamaah
TIPS THAWAF DAN SA'I :
1.
Hafalkan do'a-do'a singkat, jangan disibukkan dengan
catatan
2.
Berangkat dalam rombongan
3.
Makan sebelum berangkat
4.
Buat kelompok kecil
5.
Sepakati lokasi pertemuan
6.
Hindari waktu padat
7.
Pindah ke lantai dua dan tiga jika padat
TIPS NYAMAN BERIBADAH :
1.
Jangan tergantung pembimbing
2.
Mantapkan tata cara berhaji
3.
Hafalkan doa-doa
4.
Buat kelompok kecil
TIPS MASUK MASJID AGAR TIDAK TERSESAT :
1.
Datang ke masjid minimal setengah jam sebelum waktu
shalat
2.
Ingat nomor atau nama pintu masuk, kenali seperlunya
3.
Bawa kantong kain untuk menyimpan alas kaki, payung dan
sebagainya, dan bisa dibawa saat sholat.
4.
Sebelum masuk masjid buat janji di mana akan bertemu jika
ingin pulang bersama.
5.
Jangan lupa juga janji pukul berapa bertemu.
6.
Tempat berkumpul bisa dipasangi bendera rombongan
tinggi-tinggi agar mudah dilihat dari kejauhan.
7.
Membuat identitas unik rombongan, bisa dengan selempang,
slayer, atau pita di jilbab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar