JEDDAH: Badai debu besar melanda Jeddah pada hari Selasa, mengganggu lalu lintas jalan dan membuat kehidupan publik agak tersendat. Banyak sekolah ditangguhkan dan orangtua atau wali murid diinformasikan untuk mengambil anak-anak mereka pulang dengan baik sebelum hari sekolah telah berakhir, sementara beberapa pihak sekolah telah menyatakan tidak akan ada kelas pada hari Rabu.
Ada laporan tentang
kemacetan lalu lintas dan kecelakaan ringan yang disebabkan oleh sempitnya
jarak pandang dari berbagai bagian kota. Unit Pertahanan Sipil telah
diterjunkan untuk menanggulangi kecelakaan seperti tabrakan dan beberapa pohon
tumbang yang menimpa kendaraan.
Sebagian besar orang
tinggal di dalam ruangan karena mereka takut terulangnya kemungkinan bencana
banjir yang berubah menjadi bencana di beberapa bagian kota pada tahun 2009 dan
2011.
Sebagian besar wilayah
kota diterpa badai debu dari pagi terus berlanjut hingga malam hari. Badai debu
membuat langit cakrawala di Jeddah sebagian besar berwarna cokelat di siang hari.
Beberapa dari mereka yang berada di luar rumah mengenakan masker wajah atau
meletakkan sapu tangan di atas hidung dan mulut.
Unit Pertahanan Sipil
mengalami kesulitan mengatasi meningkatnya jumlah kecelakaan.
Arab News menyaksikan
pohon jatuh di sebuah bus sekolah di distrik Faisaliya. Bus itu diparkir di
pinggir jalan belakang Rumah Sakit Erfan Bagedo pada akhir perjalanan sekolah.
Pihak berwenang lokal tengah menghitung angka kecelakaan dan kerugian yang
disebabkan oleh badai debu pada saat Arab News diterbitkan.
Othman Basaqar, mantan
asisten sekretaris Kamar Dagang dan Industri Jeddah, mengatakan kepada Arab
News bahwa kondisi cuaca yang tidak stabil menciptakan ketakutan di kalangan
penduduk Jeddah yang masih belum pulih dari bencana banjir yang menghancurkan.
“Badai debu mempengaruhi kegiatan perekonomian kota dan memperburuk
pariwisata,” katanya.
Sementara itu, Hussein
Al-Qahtani, juru bicara Badan Meteorologi dan Lingkungan (PME), mengkonfirmasi
bahwa Jeddah dan daerah lain di Kerajaan Saudi Arabia mengalami kondisi cuaca
yang tidak stabil pada hari Selasa. Termasuk daerah pesisir daerah Mekah dan
Madinah serta provinsi Riyadh, batas Utara dan bagian utara Provinsi Timur
seperti Al-Batin Hafar dan Al-Qaisuma.
Dia mengatakan cuaca
buruk mengikuti badai pasir berat dari beberapa bagian dari benua Asia dan
Afrika akan terus memukul berbagai daerah di KSA sampai Kamis.
PME juga memprediksi
badai diikuti oleh curah hujan di beberapa daerah.
Jeddah dan banyak daerah
di bagian barat, utara dan tengah KSA dicengkeram oleh udara dingin selama
beberapa hari pada minggu terakhir bulan Desember silam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar