Rabu, 09 Mei 2012

BADAI DEBU BESAR MENYELUBUNGI JEDDAH



JEDDAH: Badai debu besar melanda Jeddah pada hari Selasa, mengganggu lalu lintas jalan dan membuat kehidupan publik agak tersendat. Banyak sekolah ditangguhkan dan orangtua atau wali murid diinformasikan untuk mengambil anak-anak mereka pulang dengan baik sebelum hari sekolah telah berakhir, sementara beberapa pihak sekolah telah menyatakan tidak akan ada kelas pada hari Rabu.
Ada laporan tentang kemacetan lalu lintas dan kecelakaan ringan yang disebabkan oleh sempitnya jarak pandang dari berbagai bagian kota. Unit Pertahanan Sipil telah diterjunkan untuk menanggulangi kecelakaan seperti tabrakan dan beberapa pohon tumbang yang menimpa kendaraan.
Sebagian besar orang tinggal di dalam ruangan karena mereka takut terulangnya kemungkinan bencana banjir yang berubah menjadi bencana di beberapa bagian kota pada tahun 2009 dan 2011.
Sebagian besar wilayah kota diterpa badai debu dari pagi terus berlanjut hingga malam hari. Badai debu membuat langit cakrawala di Jeddah sebagian besar berwarna cokelat di siang hari. Beberapa dari mereka yang berada di luar rumah mengenakan masker wajah atau meletakkan sapu tangan di atas hidung dan mulut.
Unit Pertahanan Sipil mengalami kesulitan mengatasi meningkatnya jumlah kecelakaan.
Arab News menyaksikan pohon jatuh di sebuah bus sekolah di distrik Faisaliya. Bus itu diparkir di pinggir jalan belakang Rumah Sakit Erfan Bagedo pada akhir perjalanan sekolah. Pihak berwenang lokal tengah menghitung angka kecelakaan dan kerugian yang disebabkan oleh badai debu pada saat Arab News diterbitkan.
Othman Basaqar, mantan asisten sekretaris Kamar Dagang dan Industri Jeddah, mengatakan kepada Arab News bahwa kondisi cuaca yang tidak stabil menciptakan ketakutan di kalangan penduduk Jeddah yang masih belum pulih dari bencana banjir yang menghancurkan. “Badai debu mempengaruhi kegiatan perekonomian kota dan memperburuk pariwisata,” katanya.
Sementara itu, Hussein Al-Qahtani, juru bicara Badan Meteorologi dan Lingkungan (PME), mengkonfirmasi bahwa Jeddah dan daerah lain di Kerajaan Saudi Arabia mengalami kondisi cuaca yang tidak stabil pada hari Selasa. Termasuk daerah pesisir daerah Mekah dan Madinah serta provinsi Riyadh, batas Utara dan bagian utara Provinsi Timur seperti Al-Batin Hafar dan Al-Qaisuma.
Dia mengatakan cuaca buruk mengikuti badai pasir berat dari beberapa bagian dari benua Asia dan Afrika akan terus memukul berbagai daerah di KSA sampai Kamis.
PME juga memprediksi badai diikuti oleh curah hujan di beberapa daerah.
Jeddah dan banyak daerah di bagian barat, utara dan tengah KSA dicengkeram oleh udara dingin selama beberapa hari pada minggu terakhir bulan Desember silam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar