Nama lengkap Umar bin Khattab bin Nafiel
bin abdul Uzza, dilahir di Mekkah, dari Bani Adi, salah satu rumpun suku
Quraisy. Ayahnya bernama Khaththab bin Nufail Al Mahzumi Al Quraisyi dan ibunya
Hantamah binti Hasyim. Umar memiliki julukan yang diberikan oleh Muhammad yaitu
Al-Faruq yang berarti orang yang bisa memisahkan antara yang haq dan bathil. Ia
merupakan salah satu dari Khulafaur Rasyidin yakni empat orang khalifah
(pemimpin) pertama agama Islam, yang dipercaya oleh umat Islam sebagai penerus
kepemimpinan Nabi Muhammad setelah ia wafat.
Keluarga
Umar tergolong dalam keluarga kelas menengah, ia bisa membaca dan menulis yang
pada masa itu merupakan sesuatu yang jarang. Umar juga dikenal, karena fisiknya
yang kuat dimana ia menjadi juara gulat di Mekkah. Sebelum memeluk Islam,
sebagaimana tradisi kaum jahiliyah mekkah saat itu, Umar mengubur putrinya
hidup-hidup. Sebagaimana yang ia katakan sendiri, "Aku menangis ketika
menggali kubur untuk putriku. Dia maju dan kemudian menyisir janggutku".
Mabuk-mabukan juga merupakan hal
yang umum dikalangan kaum Quraish. Beberapa catatan mengatakan bahwa pada masa
pra-Islam, Umar suka meminum anggur. Setelah menjadi muslim, ia tidak menyentuh
alkohol sama sekali. Tetapi, setelah masuk Islam, belum diturunkan larangan
meminum khamar (yang memabukkan) secara tegas. Sehingga ada kisah, Pada malam
hari, Umar bermabuk-mabukkan sampai Subuh. Ketika waktu Subuh tiba, beliau
pergi ke masjid dan ditunjuk sebagai imam. Ketika membaca surat Al-Kafirun,
karena ayat 3 dan 5 bunyinya sama, setelah membaca ayat ke 5, beliau ulang lagi
ke ayat 4 terus menerus. Akhirnya, Allah menurunkan larangan bermabuk-mabukkan
yang tegas.
Memeluk Islam
Ketika ajakan memeluk Islam
dideklarasikan oleh Nabi Muhammad SAW, Umar mengambil posisi untuk membela
agama tradisional kaum Quraish (menyembah berhala). Pada saat itu Umar adalah
salah seorang yang sangat keras dalam melawan pesan Islam dan sering melakukan
penyiksaan terhadap pemeluknya.
Dikatakan bahwa pada suatu saat,
Umar berketetapan untuk membunuh Muhammad SAW. Saat mencarinya, ia berpapasan
dengan seorang muslim (Nu'aim bin Abdullah) yang kemudian memberi tahu bahwa
saudara perempuannya juga telah memeluk Islam. Umar terkejut atas pemberitahuan
itu dan pulang ke rumahnya.
Di rumah Umar menjumpai bahwa
saudaranya sedang membaca ayat-ayat Al Qur'an (surat Thoha), ia menjadi marah
akan hal tersebut dan memukul saudaranya. Ketika melihat saudaranya berdarah
oleh pukulannya ia menjadi iba, dan kemudian meminta agar bacaan tersebut dapat
ia lihat. Ia kemudian menjadi sangat terguncang oleh isi Al Qur'an tersebut dan
kemudian langsung memeluk Islam pada hari itu juga.
Kehidupan di Madinah
Umar adalah salah seorang yang ikut
pada peristiwa hijrah ke Yatsrib (Madinah) pada tahun 622 Masehi. Ia ikut
terlibat pada perang Badar, Uhud, Khaybar serta penyerangan ke Syria. Ia adalah
salah seorang sahabat dekat Nabi Muhammad SAW Pada tahun 625, putrinya (Hafsah)
menikah dengan Nabi Muhammad.
Menjadi khalifah
Selama pemerintahan Umar, kekuasaan
Islam tumbuh dengan sangat pesat. Islam mengambil alih Mesopotamia dan sebagian
Persia dari tangan dinasti Sassanid dari Persia (yang mengakhiri masa
kekaisaran sassanid) serta mengambil alih Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara
dan Armenia dari kekaisaran Romawi (Byzantium).
Sejarah mencatat banyak pertempuran
besar yang menjadi awal penaklukan ini. Pada pertempuran Yarmuk, yang terjadi
di dekat Damaskus pada tahun 636, 20 ribu pasukan Islam mengalahkan pasukan
Romawi yang mencapai 70 ribu dan mengakhiri kekuasaan Romawi di Asia Kecil
bagian selatan. Pasukan Islam lainnya dalam jumlah kecil mendapatkan kemenangan
atas pasukan Persia dalam jumlah yang lebih besar pada pertempuran Qadisiyyah
(th 636), di dekat sungai Eufrat. Pada pertempuran itu, jenderal pasukan Islam
yakni Sa`ad bin Abi Waqqas mengalahkan pasukan Sassanid dan berhasil membunuh
jenderal Persia yang terkenal, Rustam Farrukhzad.
Pada tahun 637, setelah pengepungan
yang lama terhadap Yerusalem, pasukan Islam akhirnya mengambil alih kota
tersebut. Umar diberikan kunci untuk memasuki kota oleh pendeta Sophronius dan
diundang untuk shalat di dalam gereja (Church of the Holy Sepulchre). Umar
memilih untuk shalat ditempat lain agar tidak membahayakan gereja tersebut. 55
tahun kemudian, Masjid Umar didirikan ditempat ia shalat.
Umar melakukan banyak reformasi
secara administratif dan mengontrol dari dekat kebijakan publik, termasuk
membangun sistem administratif untuk daerah yang baru ditaklukkan. Ia juga
memerintahkan diselenggarakannya sensus di seluruh wilayah kekuasaan Islam.
Tahun 638, ia memerintahkan untuk memperluas dan merenovasi Masjidil Haram di
Mekkah dan Masjid Nabawi di Medinah. Ia juga memulai proses kodifikasi hukum
Islam.
Umar dikenal dari gaya hidupnya yang
sederhana, alih-alih mengadopsi gaya hidup dan penampilan para penguasa di
zaman itu, ia tetap hidup sangat sederhana.
Pada sekitar tahun ke 17 Hijriah,
tahun ke-empat kekhalifahannya, Umar mengeluarkan keputusan bahwa penanggalan
Islam hendaknya mulai dihitung saat peristiwa hijrah.
Kematian
Umar bin Khattab dibunuh oleh Abu
Lukluk (Fairuz), seorang budak pada saat ia akan memimpin shalat Subuh. Fairuz
adalah salah seorang warga Persia yang masuk Islam setelah Persia ditaklukkan
Umar. Pembunuhan ini konon dilatarbelakangi dendam pribadi Abu Lukluk (Fairuz)
terhadap Umar. Fairuz merasa sakit hati atas kekalahan Persia, yang saat itu
merupakan negara digdaya, oleh Umar. Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu, 25
Dzulhijjah 23 H/644 M. Setelah kematiannya jabatan khalifah dipegang oleh Usman
bin Affan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar