Sabtu, 19 Mei 2012

CLUB SEPEDA ONTEL DI JEDDAH


Jeddah Onthel Club (JOC)

JEDDAH  .
Gairah masyarakat untuk bersepeda tidak hanya di Tanah Air, sebagian masyarakat Indonesia yang tinggal di Kota Jeddah, Arab Saudi, kini juga sedang gandrung bersepeda.
"Komunitas sepeda di sini tergabung dalam Jeddah Onthel Club (JOC) yang dibentuk tahun 2008," kata Nordin Hidayat, salah seorang pendiri JOC.
Sama dengan di Indonesia, para pesepeda di Jeddah gowes bersama pada setiap akhir pekan. Namun, liburan akhir pekan di Arab Saudi adalah Kamis dan Jumat.
Ketika Kompas diajak untuk gowes bersama pada Jumat (25/11/2011), sekitar 12 orang bersepeda bareng ke pantai Laut Merah. Rombongan terbagi dua, sebagian berkumpul di Costa Cafe dan sebagian berkumpul di Coffee Bean.
Gowes bersama ini, antara lain, diikuti warga Indonesia yang bekerja di Jeddah, di antaranya Yusuf Maulana, Ridwan Nasution, Dicky, dan Nordin Hidayat. "Biasanya, JOC kalau gowes bareng lebih ramai karena barsama keluarga juga," kata Ridwan Nasution.
Udara pagi itu cukup sejuk ketika kami mengayuh sepeda bersama di jalan datar dan lebar dari Kota Jeddah menuju Laut Merah. Setiap menjelang musim dingin di bulan Desember, udara di Arab Saudi umumnya sejuk.
Saat melintasi Jalan King Abdul Azis di dekat bandara, banyak anak muda warga Arab yang kebut-kebutan menggunakan berbagai mobil sport. Sesekali mereka menengok kami yang sedang santai bersepeda.
Rombongan JOC kemudian beristirahat sejenak di Auto Mall, tempat show room berbagai merek mobil mewah.
Ketika sampai di pantai Laut Merah, kami kembali beristirahat sambil menikmati pemandangan Laut Merah. Meski sebutannya Laut Merah, sebenarnya hanya julukan.
Pantai ini banyak dikunjungi jemaah Indonesia, yang penasaran dengan Masjid Terapung di Laut Merah. Masjid itu berada di tepi pantai dan dibangun seperti masjid pada umumnya. "Ternyata, masjid ini tidak terapung di tengah laut," kata Hendra Yasmin, jemaah asal Provinsi Banten.
Rombongan JOC menyaksikan para jemaah Indonesia juga warga setempat yang sedang berlibur, duduk-duduk bersama keluarga di tepi pantai.

Sebagian pengunjung tampak memancing. Pemandangannya mirip seperti di Pantai Ancol, Jakarta. Bedanya, air Laut Merah relatif bersih dari kotoran.
Setelah menikmati pantai Laut Merah, kami pulang dengan bersepeda bersama lagi ke tempat pemberangkatan semula.
Warga Arab Saudi di Jeddah ataupun Mekkah tidak banyak yang bersepeda. Hanya ada satu-dua orang, itu pun anak remaja yang memakai sepeda BMX. Sebagian besar warga memilih menggunakan kendaraan pribadi karena harganya relatif murah.
Toko sepeda di Jeddah hanya ada satu, yakni Wheels Bike, yang hanya menjual satu merek sepeda yang didatangkan dari Bahrain. Warga Indonesia di Jeddah, umumnya membeli sepeda di Tanah Air.
Pengalaman bersepeda di Jeddah sungguh berharga karena warga Indonesia di sana masih meluangkan waktu untuk bersilaturahim dengan bersepeda bersama setiap akhir pekan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar