Qabil
Street, jalan yang paling sering dikunjungi selama bulan suci ini.
Kota Jeddah
Pusat bersejarah kota Jeddah adalah tempat yang
ramai dikunjungi saat bulan Ramadan. Di sana Anda akan menemukan segala macam
hiburan, makanan dan berbagai barang unik yang ditawarkan di banyak etalase
toko. Jika menyusurinya, Anda akan melihat orang-orang dari seluruh dunia berjalan melewati kios-kios makanan, mulai dari toko permen, emas, dan kafe di Qabil Street, jalan yang paling sering dikunjungi selama bulan suci ini.
Seperti dilansir dari laman Arabnews.com, momen ini hanya terlihat saat bulan suci. Berbagai acara budaya juga ditampilkan di sana. Sebagai pusat kota bersejarah, keramaian di bulan suci ini sudah terlihat sejak 20 tahun yang lalu.
"Aku sudah datang ke Al-Balad , sebagai pusat bersejarah kota selama lebih dari 20 tahun dan terutama untuk bulan Ramadhan," kata Abdullah Ismaeel, (73). "Saya suka menghadiri acara-acara budaya dan melihat bagaimana orang-orang datang dan pergi atau hanya berjalan-jalan dalam sukacita," ucapnya ;agi.
Di lorong-lorong jalan di Jeddah, kalian akan menemukan kios yang menjual makanan musiman balila (salad kacang ) dan kebda (hati domba panggang dengan rempah-rempah dan bawang).
Abu Ahmed merupakan salah satu kedai kebda yang populer selama 18 tahun, yang menawarkan tempat duduk di luar ruangan di bawah lampu Ramadhan dan di tengah-tengah lembaran kain dekoratif di mana pola yang digunakan secara eksklusif selama bulan suci di banyak negara-negara Arab.
"Lebih banyak orang mengenal saya sekarang dan banyak dari mereka datang terutama untuk Al-Balad untuk membeli kebda,” kata Abu Ahmed, yang diperkirakan bisa menjual sampai 35 kilo hati domba perhari selama musim Ramadhan.
Di pojok sudut jalan kota Jeddah, Anda akan lewat toko Mohammed yang telah menjual kurma Saudi selama lebih dari dua dekade. Di sini Anda akan menemukan semua persyaratan kurma mulai dari kurma dengan lemak, kurma Qassim gula sampai dengan kurma Ajwa gelap dan beraroma, diyakini sebagai kurma Nabi Muhammad (SAW) yang sering dikonsumsi saat berbuka puasa.
"Saya mulai menjual kurma satu bulan sebelum Ramadhan karena orang membeli kurma untuk iftar sehari-hari mereka," kata Am Mohammed. Bahkan terkadang, kurma juga dijajakan di kafe-kafe.
Menyelam ke dalam kerumunan di Qabil Street Anda akan menemukan lebih dari 20 toko emas menyala terang. Tapi karena harga logam sedang melonjak, pelanggannya agak sepi.
Di ujung Qabil Street, perdagangan yang tumbuh subur di Al-Alawy Souq, salah satu bazaar Jeddah tertua di mana Anda dapat menemukan pakaian, permen, kosmetik, parfum Oud tradisional dan apapun yang Anda inginkan. Orang-orang datang dari berbagai negara untuk memburu barang murah asli Arab.
Sementara dekat pasar adalah Beit terkenal Nassief (rumah Nassief's), salah satu contoh terbaik arsitektur diawetkan Jeddawi tua, termasuk tangga dirancang cukup lebar sehingga unta dapat mengambil barang ke atap gazebo untuk acara-acara meriah.
Setiap Ramadan lokasi host acara hiburan selalu ramai, termasuk puisi dan bermain dengan seniman mengenakan pakaian tradisional Hejazi. Karya-karya ini cenderung mencerminkan tradisi, seperti banyak digunakan oleh orang yang hendak menikah.
Banyak orang berkumpul dan mengabadikan momen tahunan tersebut sebagai kenang-kenangan. Namun, sayang para pemuda di Arab kini banyak yang enggan belajar mempertahankan tardisi-tradisi mereka, sehingga khawatir, momen kebudayaan seperti ini akan sirna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar